Penyakit TB Paru (Tuberculosis) atau TB adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit Tuberculosis ini paling sering menyerang paru-paru walaupun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang. Ini juga salah satu penyakit tertua yang diketahui menyerang manusia.
Di Indonesia, setiap tahun ditemukan sekitar setengah juta kasus baru TB, temasuk di Makassar. Separuh di antaranya adalah kasus TB menular, menyebabkan sekitar 100.000 kematian. Penyakit TB masih penyebab kematian terbanyak penyakit infeksi.
Karena itu beberapa lembaga termasuk Sub-Sub Recipient (SSR) melakukan pelatihan Kader TB SSR NU yang kini sudah masuk pada Round 8 yang digelar di Gedung IMMIM, Jl Jend Sudirman, Makassar, pekan lalu. Kader TB Komunitas ini nantinya akan melakukan kegiatan advokasi, komunikasi, dan mobilisasi sosial, dan melibatkan semua pihak untuk mendukung komitmen penanggulangan TB.
Penyakit TB Paru merupakan penyakit infeksi saluran napas yang tersering di Indonesia.
Keterlambatan dalam menegakkan diagnosa dan ketidakpatuhan dalam menjalani pengobatan mempunyai dampak yang besar karena pasien Tuberkulosis akan menularkan penyakitnya pada lingkungan, sehingga jumlah penderita semakin bertambah.
Koordinator Program SSR NU Makassar, Prof Dr dr Muhammad Syafar MS mengatakan, meskipun TB merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian namun penyakit ini dapat disembuhkan.
“Terkena TB Paru bukan akhir dari segalanya tetapi bisa disembuhkan.
Karena itu perlu pencegahan dan pengobatan sejak dini bagi penderita,” ujar Syafar yang juga Pembantu Rektor II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (Unhas).
Namun dalam menanggulangi penyakit TB juga harus dilihat bahwa bukan hanya pengobatan tapi juga faktor pencegahan.
Variabel lebih banyak adalah sosial budaya. Masih banyak yang tidak tahu dan tidak patuh sehingga masih banyak yang menghambat.
Selain itu TB juga tidak menular secara genetik namun bisa diakibatkan karena virus sehingga dibutuhkan kebersihan lingkungan. “Jadi sebaiknya dilakukan deteksi awal sehingga tidak terjadi kontak dengan yang lainnya. Jika kita deteksi lebih awal kita bisa diobati dan juga bisa menyelamatkan orang lain,” tambahnya.
Pengobatan Tuberkulosis secara medis berlangsung cukup lama yaitu setidaknya 6 bulan pengobatan. Dan selanjutnya dievaluasi oleh dokter apakah perlu dilanjutkan atau berhenti. Karena pengobatan yang cukup lama seringkali membuat pasien putus berobat atau menjalankan pengobatan secara tidak teratur.
Agar Penyembuhan penyakit TB Paru bisa dilakukan dengan cepat dan efektif dan menghasilkan penyembuhan yang tuntas sehingga tidak menimbulkan gangguan penyakit lainnya, Anda bisa memanfaatkan terobosan spiritual baru dalam bidang penyembuhan alami melalui sarana Kapsul Penyembuhan Bioenergi.
Artikel menarik lainnya:
-
Cara Menyembuhkan Penyakit dengan Kapsul Penyembuhan Bioenergi
-
Penyembuhan Berbagai Penyakit Dengan Bioenergi. Cepat & Efektif !