Tiga warga tewas, lima lainnya luka. Sepuluh rumah hanyut terbawa lahar dingin.
BIOENERGICENTER.COM — Dipicu hujan deras yang mengguyur selama tiga jam, banjir lahar dingin dari sisa material vulkanik Gunung Gamalama menerjang, Selasa 27 Desember 2011 malam.
Tiga orang meninggal dunia, atas nama Iskandar Kasim (38 tahun), Galang Iskandar (8), dan Iga (10). Lima warga lainnya menderita luka-luka.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, selain merenggut korban jiwa, banjir juga menyebabkan kerugian materiil. “10 rumah hanyut terbawa lahar dingin di Kelurahan Tubo,” kata dia dalam rilis yang diterima VIVAnews.com, Rabu 28 Desember 2011.
Hingga siang tadi, Sutopo menambahkan, masih ada 1.489 orang atau 489 KK yang mengungsi akibat banjir lahar dingin dan erupsi Gunung Gamalama. Mereka tersebar di lima titik pengungsian yakni Mes Persiter (52 KK), Eks kantor Gubernur sebanyak 800 jiwa (245 KK), SMK 2 sebanyak 582 jiwa (125 KK), Perikanan Dufa 2 sebanyak 121 jiwa (27 KK), Akehda (Masjid Tubo) sebanyak 267 jiwa (37 KK).
Banjir lahar dingin yang membawa material lahar dingin juga menyebabkan pendangkalan sungai. “Ada lima sungai, BPBD mengerahkan peralatan berat untuk melakukan penanganan darurat lahar dingin,” tambah Sutopo.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maluku Utara, Arif Armain mengatakan, pihaknya dan Gubernur Maluku Utara sudah menyalurkan bantuan kepada para korban dan pengungsi. Bantuan berupa tikar, tenda, dan makanan. “Dan sampai tadi malam tidak ada masalah dalam penyaluran bantuan ini,” ujarnya.
Potensi banjir lahar dingin Gamalama semakin meningkat seiring bertambahnya curah hujan. Masyarakat diimbau menjauhi Kawasan Rawan Bencana III dan II dari ancaman guguran lava dan awan panas. Ancaman lahar dingin ini berada di Kawasan Rawan Bencana I. (eh)
INGIN DAPAT SOLUSI MASALAH SEKARANG JUGA? KLIK DISINI