Contoh kecerdasan spiritual – Dalam ilmu psikologi, kita mengenal tiga macam kecerdasan, yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). Seperti halnya kedua jenis kecerdasan yang lainnya, kecerdasan spiritual juga wajib dimiliki oleh setiap manusia untuk meningkatkan kualitas hidup Anda. Pada bulan Ramadhan dimana pintu-pintu ampunan di buka, dan Allah melimpahkan keberkahan kepada umat manusia, menjadi momen paling baik untuk mengasah kecerdasan spiritual.
Kecerdasan intelektual, emosional, maupun spiritual dapat dilihat contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Kecerdasan intelektual dapat dilihat dari penguasaan ilmu pengetahuan dan ketrampilan, kecepatan berpikir dalam memecahkan masalah.
Termasuk tingginya nilai-nilai akademik dan biasanya bisa dilihat juga dari hasil tes IQ yang dapat membantu Anda mengukur kecerdasan Anda. Sedangkan, kecerdasan emosional dapat ditunjukkan dengan sikap, perilaku, dan temperamen seseorang, empati, egoisme dan sejenisnya. Adapun bentuk dari kecerdasan emosi bisa terpancar dari ekspresi seperti: kemarahan, keceriaan, keberanian, kegembiraan, optimisme, dan sebagainya.
Apa contoh kecerdasan spiritual yang cepat terasah di bulan Ramadhan?
Berikut ini beberapa contoh kecerdasan spiritual yang bisa terasah dengan mudah di Bulan Ramadhan. Dimana merupakan waktu-waktu yang istimewa untuk melakukan pembersihan diri, meningkatkan kualitas ibadah, berbuat kebajikan dan sebagainya. Jika Anda memiliki beberapa atau semua contoh kecerdasan spiritual seperti di bawah ini maka dapat dikatakan bahwa Anda memiliki tingkat kecerdasan spiritual yang baik dan dapat mengantarkan Anda untuk lebih cepat dalam mewujudkan harapan dalam hidup dan meningkatkan kualitas hidup Anda.
1. Contoh kecerdasan spiritual : Bersikap fleksibel
Memiliki sikap fleksibel menjadi salah satu tanda seseorang memiliki kecerdasan spiritual. Sikap fleksibel ini ditandai dengan cara seseorang dalam berkomunikasi dengan orang lain, baik dengan orang yang lebih tua, dengan atasan, dengan anak – anak, teman sebaya dan orang-orang yang ada dalam masyarakat. Sikap flesksibel juga ditandai dengan mudah bergaul atau kepandaian seseorang dalam bersosialisasi.
Pada suasana Ramadhan seperti saat ini, dimana kita harus menjalani rangkaian ibadah Ramadhan di tengah pandemi Covid 19, kepekaan kita dalam bersosialisasi justru di batasi dengan adanya sosial distanshing. Yaitu menjaga jarak antar manusia dalam melakukan hubungan sosial guna memutus mata rantai penyebaran Covid 19 sebagai pandemi global.
Sikap lainnya sebagai bagian dari fleksibelitas seseorang yang memiliki kecerdasan spiritual adalah mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, mudah membawa diri di berbagai kondisi dan situasi yang tengah dihadapi. Dalam hal ini ketika anda dan semua orang dianjurkan menjalankan berbagai protokoler kesehatan saat menjalankan ibadah di bulan ramadhan tahun ini, orang yang memiliki kecerdasan spiritual harus bisa menyiasati ibadah yang di lakukan.
Yaitu sesuai anjuran pemerintah, mematuhi fatwa ulama dan umaroh serta menjalani ibadah sesuai dengan keyakinan dengan ikhlas. Anda juga tidak boleh memaksakan kehendak, apalagi bersikap kaku. Ciri fleksibel lainnya ketika di masukkan dalam implikasi kecerdasan spiritual di bulan ramadhan yaitu mudah menerima berbagai keadaan, bahkan saat kondisi sulit sekalipun seperti ramadhan tahun ini.
2. Memiliki kemampuan refleksi diri yang tinggi
Seseorang yang memiliki kecerdasan spiritual yang baik, biasanya memiliki kemampuan refleksi yang tinggi yang ditandai dengan kecenderungan menanyakan mengapa, bagaimana, apa, dan seterusnya. Ia akan menanyakan sesuatu yang fundamental, seperti dari mana manusia berasal, ke mana manusia menuju, dari apa terciptanya alam semesta, dan sebagainya. Dan, biasanya ia juga mampu menganalisis persoalan metafisika yang rumit.
Di bulan Ramadhan yang merupakan bulan yang sangat pas untuk setiap manusia khususnya umat islam melakukan refleksi diri harus dimanfaatkan dengan baik. Meski dalam kondisi sulit apa yang bisa dilakukan sebagai ajang refleksi diri tetap harus dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar kita terus senantiasa bisa mawas diri dan memperbaiki diri.
Melakukan refleksi diri dengan bertafakur di bulan suci ramadhan, meski mungkin banyak yang tidak bisa beriktikaf di masjid, kita bisa melakukannya dirumah. Justru saat-saat sulit ini harus kita ubah menjadi masa untuk kita mempersiapkan diri, memulai strart untuk meningkatkan kualitas diri agar tetap positif dan menjadi pribadi yang bermanfaat.
3. Memiliki kemampuan kontemplasi yang tinggi
Selain memiliki kemampuan refleksi, seseorang yang memiliki kecerdasan spiritual juga akan mampu berkontemplasi. Kemampuan ini ditandai dengan kemampuan mendapat insiprasi, memberi inspirasi, mengambil hikmah, berkreativitas dan berinovasi tinggi dari inspirasi yang dimilikinya, dan sebagainya.
Kemampuan berkontemplasi akan mudah terasah di bulan Ramadhan terutama dalam kemampuan mengambil hikmah. Hikmah dari setiap kejadian dapat didapatkan seseorang ketika ia mampu menggerakkan energi positif dan bisa mengelola pikiran dengan baik. Apalagi saat Anda sedang menjalani ibadah puasa maka kecerdasan spiritual Anda akan sangat mudah mengalami peningkatan.
Termasuk Anda bisa menjadi lebih produktif karena bisa menemukan ide-ide kreatif dengan lebih cepat karena simpul-simpul syaraf pada otak akan lebih terbuka, dan siklus energi berjalan lebih lancar. Momen ramadhan ini bisa Anda jadikan untuk lebih mengasah kecerdasan spiritual
4. Memiliki kesadaran diri serta kepedulian lingkungan yang baik
Seseorang dengan kecerdasan spiritual yang baik akan mampu mengenal diri dan lingkungan sekitarnya dengan baik. Ia juga akan lebih peka dengan keadaan sosial dimana dia berada. Ringan tangan, suka menolong dan memiliki rasa empati yang tinggi. Hal ini ditandai dengan kemampuan mengendalikan diri, mengetahui maksud serta keinginan orang lain, peduli terhadap sesama, peduli terhadap alam sekitar bahkan termasuk pada tumbuhan dan hewan.
Pada bulan ramadhan dimana umat islam sedang menjalankan ibadah puasa kesadaran diri sangat penting. Apalagi ibadah puasa ini juga merupakan ibadah yang sangat erat kaitannya dengan ketaatan, kekuatan iman dan ketakwaan seseorang. Artinya tanpa keimanan dan kesadaran diri yang tinggi ibadah puasa ini akan terasa berat bagi yang menjalaninya.
Karena ibadah puasa adalah ibadah yang tidak terlihat, berbeda dengan sholat, bayar zakat atau berhaji yang bisa terlihat dengan jelas. Artinya dalam ibadah puasa Ramadhan menjadi media untuk meningkatkan kecerdasan spiritual melalui refleksi diri. Memiliki kemampuan berkontemplasi dalam melahirkan kejujuran dan melibatkan kesadaran diri yang tinggi.
5. Mampu menghadapi penderitaan dan rasa sakit
Orang yang memiliki kecerdasan spiritual tinggi, akan memiliki hati yang sabar, kuat dan selalu siap menghadapi berbagai masalah dalam hidupnya. Semua itu karena kualitas energi yang dimilikinya. Sehingga ia bahkan mampu menghadapi penderitaan dan rasa sakit yang dialaminya dengan baik.
Energi spiritual yang dimiliki bahkan bisa membuatnya bisa lebih cepat bangkit dari keterpurukan yang menimpa. Karena kecerdasannya akan membuatnya bisa dengan mudah terhubung dengan pemilik energi tunggal Allah SWT. Hubungan itu yang memberinya kekuatan dan menguatkan keyakinan bahwa ia tidak sendiri. Ada Allah yang akan menolongnya dari kesulitan dan masalah yang ia alami.
6. Mampu mengambil pelajaran berharga dari kegagalan
Tanpa kecerdasan spiritual yang dimilikinya orang akan kesulitan mengambil hikmah dan pelajaran dari peristiwa kehidupan yang dialami. Terlebih pada sebuah kegagalan. Kebanyakan orang justru akan menyalahkan Allah, akan menyalahkan orang lain atau menyalahkan diri sendiri dan justru semakin membuatnya frustasi. Namun apabila kegagalan itu terjadi pada orang yang memiliki kecerdasan spiritual tinggi ia mampu mengambil pelajaran berharga dari peristiwa itu.
Kecerdasan spiritualnya mampu menangkap pesan – pesan yang tersembunyi di balik kejadian yang dialaminya. Bahkan bisa menangkap signal-signal kebaikan di dalam hal yang dianggap orang sebagai suatu yang negatif.
7. Contoh Kecerdasan Spiritual yang lain adalah sikap mandiri
Kemandirian merupakan cerminan dari berbagai sikap positif dan merupakan bentuk dari kecerdasan spiritual. Hal ini di tunjukkan dari tidak adanya ketergantungan kepada orang lain, bahkan tidak ada ketergantungan kepada makhluk, kecuali hanya bergantung kepada Allah. Sikap mandiri merupakan buah dari kedisiplinan, kepatuhan, loyalitas dan fokusnya seseorang pada apa yang menjadi tujuannya.
Apresiasi sikap mandiri dalam konteks ibadah di bulan suci ramadhan bisa tercermin dari target ibadah wajib tepat waktu atau menjalankan ibadah sunah dengan penuh konsistensi. Sebagai contoh seseorang yang memiliki kemandirian dalam ibadah mampu menetapkan target khatam Al-qur’an, target hafalan, atau dapat menyelesaikan puasa sebulan penuh.
Demikian beberapa contoh kecerdasan spiritual yang penting untuk Anda ketahui dan bisa terasah dengan cepat di Bulan ramadhan. Jika Anda masih saja sedikit sekali memiliki contoh-contoh kecerdasan spiritual di atas maka sebaiknya Anda segera memiliki tekad dan niat untuk berupaya meningkatkan kecerdasan spiritual yang Anda miliki. Karena kecerdasan ini sangat bermanfaat bagi Anda untuk menjalani proses kehidupan agar lebih mudah.
Beberapa upaya yang dapat Anda lakukan dalam meningkatkan kecerdasan spiritual ini adalah dengan mendekatkan diri kepada Tuhan melalui doa dan ibadah. Dan momen ramadhan ini adalah saat yang paling baik untuk Anda mengajukan permohonan Anda, dan meningkatkan energi spiritual Anda.
Jika Anda ingin meningkatkan level energi personal dan energi spiritual Anda agar ibadah Anda di Bulan Ramadhan lebih berkualitas, potensi lebih berkembang segera tingkatkan level energi Anda melalui sarana Kapsul Bioenergi.
Artikel menarik lainnya:
-
12 Prinsip Kecerdasan Spiritual Untuk Menarik Berbagai Kebaikan Hidup
-
Memahami Kecerdasan Spiritual & Kecerdasan Bioenergi Secara Holistik
-
Apa Manfaat Manajemen Spiritual dalam Kehidupan Orang Modern?