Mengatasi masalah anak – Ketika anak bermasalah, baik itu anak bandel, anak sulit diatur, anak malas belajar, malas ibadah, atau bahkan suka melawan, dengan memberi hukuman kepada anak secara fisik tidak akan mengurangi kenakalannya tapi justru membuatnya lebih agresif.
Pernyataan ini dibuat berdasarkan hasil penelitian Universitas Manitoba dan Rumah Sakit Anak dari Timur Ontario selama 20 tahun terakhir.
Times of India menyebutkan kalau penulis studi Joan Duurant dan Ron Enson menemukan bahwa hukuman fisik membuat anak lebih agresif dan dapat membahayakan mereka dalam jangka panjang.
“Perilaku anak-anak ini akan lebih agresif dan tidak takut terhadap orangtua, saudara, teman mereka. Hukuman fisik juga berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan dan penggunaan obat dan alkohol,” ujar Durrant.
Ketika 500 orangtua dilatih untuk mengurangi ketergantungan mereka dalam menjatuhkan hukuman fisik, ternyata perilaku agresif anak ikut menurun. Sekarang hukuman fisik mulai ditinggalkan dan beralih ke upaya mendisiplinkan anak melalui pendekatan konstruktif.
Apakah Anak Anda bermasalah dan Anda ingin mengatasi masalah anak Anda dengan cara yang lebih efektif?
Jangan gunakan hukuman yang tidak mendidik! Apalagi hukuman yang menyusahkan anak dan mengakibatkan beban dan tekanan. Jika masih menggunakan hukuman fisik untuk kesalahan yang dilakukan oleh anak, maka anak akan semakin bermasalah.
Pemberian hukuman yang diberikan orang tua bisa memberikan efek jera pada anak. Hal ini juga bisa dimaksudkan agar anak tidak mengulangi kesalahan berulang.
Namun pemberian hukuman ternyata mempengarugi rasa mental dan kondisi psikologis anak. Bagi anak yang memiliki mental yang kuat, mungkin akan menjadi jalan untuk menyadarkannya.
Namun, bagi anak – anak yang bermental lemah, atau memang yang akalnya belum bisa menerima hukuman yang diberikan maka akan menjadi masalah tersendiri. Secara energi efek dari pemberian hukuman memicu munculnya pikiran negatif pada anak dan mengalirkan energi negatif.
Seperti rasa takut, minder, cemas, kawatir, dan sejenisnya yang secara otomatis mempengaruhi kesehatan mentalnya. Bahkan bisa jadi menjadikan anak stres, depresi, kesulitan mengekspresikan diri dan sulit berkembang yang kemudian membentuk pikiran-pikiran negatif seperti dendam, emosional, berambisi, egois dan pikiran negatif lainnya yang semakin memperuncing masalah pada anak.
Bagaimana Solusinya?
Mengatasi masalah anak harus dengan metode yang efektif dan menggunakan pendekatan hati. Setiap orang tua sebaiknya mampu menempatkan dirinya secara tepat dalam berbagai kondisi.
Misalnya:
Dengan menempatkan diri sebagai teman,
Orang tua yang bisa berperan sebagai teman akan membuat anak lebih terbuka dan orang tua bisa sharing serta lebih dekat secara emosional. Dengan cara ini anak akan dengan suka hati berkeluh kesah, menceritakan apa yang di alami, apa yang bisa dilakukan, apa yang diinginkan, apa yang menjadi kesulitannya dan masalah utamanya.
Dan kalaupun anak memberikan alasan tertentu dari sebuah kesalahan yang dilakukan, maka orang tua harus bijak menjadi teman yang baik, pendengar yang baik namun harus mampu memberikan arahan yang bijak yang tidak menyudutkan anak.
Dengan cara seperti itu Anda akan memahi setiap masalah yang terjadi dan bisa dengan cepat memberi solusi untuk anak Anda.
Dengan Menjadi Pendamping Anak,
Anda yang mau menempatkan diri sebagai pendamping anak akan mengetahui sepak terjang anak dengan baik. Sehingga apabila anak memiliki masalah, maka Anda bisa mencurahkan waktu dan perhatian untuk mendampinginya. Dengan begitu anak tidak merasa sendiri, dan ada tempat untuk mengadukan apa yang tidak mampu ia lakukan.
Tentu saja itu bukan hal yang mudah menjadi pendamping berarti harus memperhatikan anak dengan detail. Namun hal itu bisa memberi anak energi untuk lebih semangat dalam menghadapi tantangan kehidupan di kemudian hari.
Dengan menjadi orang tua yang solutif,
Dengan berperan sebagai orang tua yang solutif maka keberadaanya harus mampu memberikan cara-cara efektif bagi anak ketika ia bermasalah atau menemui kesulitan. Seperti kesulitan dalam belajar, kesulitan dalam berteman, kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain, atau masalah lainnya, maka orang tua harus memberikan pendidikan yang sesuai.
Mengatasi masalah anak tidak mudah. Melibatkan diri dengan mengambil peran tertentu serta tidak memberikan hukuman fisik yang berlebihan akan memudahkan Anda dalam mengatasi masalah yang ada.
Langkah Anda selanjutnya…
Jika Anda ingin mengatasi masalah anak dengan cepat dan efektif tanpa harus melakukan hukuman fisik pada anak, apapun masalah yang dialami oleh putra-putri Anda, dapatkan solusinya melalui sarana Kapsul Kecerdasan Bioenergi.
Berbagai manfaat Kapsul Kecerdasan Bioenergi untuk Anda silahkan baca Manfaat Kapsul Kecerdasan Bioenergi.
Artikel menarik lainnya:
-
Ingin Anak Berprestasi & Sukses Dalam Hidup? Inilah Kuncinya!
-
Masalah Tumbuh Kembang Anak, Pengaruh Energi Gap & Solusinya Anda Harus Tahu!
-
Vitamin Anak Untuk Kesehatan, Optimasi Otak, Kecerdasan “Bukan Vitamin Biasa!”
Ghiboo.com – Memberi hukuman kepada anak secara fisik tidak akan mengurangi kenakalannya tapi justru membuatnya lebih agresif.
Pernyataan ini dibuat berdasarkan hasil penelitian Universitas Manitoba dan Rumah Sakit Anak dari Timur Ontario selama 20 tahun terakhir.
Times of India menyebutkan kalau penulis studi Joan Duurant dan Ron Enson menemukan bahwa hukuman fisik membuat anak lebih agresif dan dapat membahayakan mereka dalam jangka panjang.
“Perilaku anak-anak ini akan lebih agresif dan tidak takut terhadap orangtua, saudara, teman mereka. Hukuman fisik juga berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan dan penggunaan obat dan alkohol,” ujar Durrant.
Ketika 500 orangtua dilatih untuk mengurangi ketergantungan mereka dalam menjatuhkan hukuman fisik, ternyata perilaku agresif anak ikut menurun. Sekarang hukuman fisik mulai ditinggalkan dan beralih ke upaya mendisiplinkan anak melalui pendekatan konstruktif.